Fatherless, Fatalkah?
DOI:
https://doi.org/10.31537/jecie.v8i1.1327Keywords:
Anak, Keluarga, fatherless, dampak, psikologisAbstract
Anak merupakan investasi terbesar orang tua di masa depan. Di masa depan anak akan menjadi bukti dari keberhasilan atau kegagalan orang tua dalam mendidik. Selain itu, titik tumpu pada pembentukan masyarakat yang damai dan sejahtera ditentukan oleh keluarga. Karena dalam keluarga terjalin hubungan yang paling dekat dan terus menerus. Masing-masing orang menempuh berbagai cara dalam mencari kebahagiaan dan ketentraman itu. Namun keluarga tak selamanya baik-baik saja. Kematian, perceraian atau apapun yang menyebabkan terjadinya kehilangan yang tentu saja tak diinginkan termasuk hilangnya sososk ayah dalam pengasuhan. Fatherless diartikan sebagai hilangnya sosok ayah dalam pengasuhan baik secara fisik maupun psikis. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian studi kepustakaan. Hasil dari penelitian ini mengupas banyak dampak dari kehilangan sosok ayah dalam pengasuhan. Begitu banyak dampak yang ditimbulkan dari kehilangan sosok ayah dalam pengasuhan ini, mulai dari dampak pada prestasi belajar anak yang memang berhubungan dengan dampak pada psikologis, dan kemungkinan terburuk yaitu berdampak pada cyberporn.
References
Gandana, G., & Gunawan, I. (2021). Perlindungan & Peran Ayah dalam Pengasuhan Anak Usia Dini. Bandung : SEAMEO CECCEP.
Ulfiah. (2016). Psikologi Keluarga Pemahaman Hakikat Keluarga Dan Penanganan Problematika Rumah Tangga. Bogor: Ghalia Indonesia.
Purwati., Amaliyah, S., & Nuraeni, Y. (2023). Analisis Penyebab Perilaku Anti Sosial Pada Anak Usia Dini. Pendekar: Jurnal Pendidikan Berkarakter, 6(2), 131-136.
Olfah, H. (2020). Keluarga Ideal (Menurut Prof. Dr. Zakiah Drajat). An-Nahdhah: Jurnal Keagamaan dan Kemasyarakatan, 12(2), 201-224.
Tiwi, D., Khambali. (2021). Peran Ayah Dalam Pendidikan Anak Perspektif Islam. Journal Riset Pendidikan Guru PAUD, 1(2), 102-108.
Kume, T. (2015). The Effect of Father Involvment in Childcare on the Psychological Well-being of Adolescents: A Cross-Cultural Study. New Male Studies: An International Journal,4(1), 38-51.
Tang, A. (2019). Hak-Hak Anak dalam Pasal 54 UU No.35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak. Al-Qayyimah: Jurnal Pendidikan Islam, 2(2), 98-111.
Fitroh, S.F. (2014). Dampak Fatherless Terhadap Prestasi Belajar Anak. Jurnal PGPAUD Trunojoyo, 1(2), 76-146.
Munji’at, S.M. (2017). Pengaruh Fatherless terhadap Karakter Anak dalam Perspektif Islam. Al-Tarbawi Al-Haditsah: Jurnal Pendidikan Islam, 2(1), 108-116.
Ni’ami, M. (2021). Fatherless dan Potensi Cyberporn pada Remaja. Jurnal: Proceeding of Conference on Law and Social Studies.
Wulandari, H., & Kurniasih. (2023). Gadget dan Anak Usia Dini. JECIE: Journal of Early Childhood and Inclusive Education, 6(2), 162-172
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 JECIE (Journal of Early Childhood and Inclusive Education)

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.