Pelatihan Asesmen Mebaca Permulaan Bagi Guru Kelas 1 SD Negeri Sarijadi Bandung
DOI:
https://doi.org/10.31537/speed.v4i2.404Keywords:
Pelatihan, Asesmen, Membaca permulaanAbstract
Terdapat banyak model pelatihan yang telah diterapkan dalam meningkatkan kemampuan guru, namun pelatihan hendaknya dilakukan berdasarkan kemampuan dan kebutuhan secara alamiah. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan model pelatihan asesmen terkait kemampuan guru dalam mengasesmen peserta didik. Fokus penelitian ini adalah untuk menghasilkan model pelatihan yang alamiah dan sesuai dengan kebutuhan guru di SD Negeri 03 Sarijadi yang meliputi, bagaimanakah pelaksanaan asesmen membaca permulaan yang diterapkan di sekolah, kebutuhan apa saja yang diperlukan dalam pelaksanaan asesmen membaca permulaan di sekolah, bagaimanakah model pelatihan asesmen membaca permulaan bagi guru di sekolah. Pelatihan asesmen membaca permulaan terkait 3 langkah, yaitu: a) Tahap persiapan yang meliputi pemahaman tentang asesmen dan permasalahan dalam membaca permulaan, b) Tahap Pelaksanaan yang meliputi mekanisme pelatihan, strategi/tehnik pelatihan, c) Tahap Evaluasi. Dari hasil penelitian dan pembahasan kemudian disimpulkan bahwa ketidakadaannya model pelatihan asesmen bagi guru yang sesuai dan mampu mengakomodasi kebutuhan guru secara komprehensif sehingga berdampak kepada proses pembelajaran secara langsung seperti sulitnya menentukan kemampuan, hambatan dan kebutuhan peserta didik dalam membaca, memberikan evaluasi serta memberikan rekomendasi dan belum adanya alat asesmen yang bisa dijadikan pedoman oleh guru dan sekolah dalam mengasesmen peserta didik