Kemampuan Berpikir Kritis Anak Usia Dini dalam Pelaksanaan Pembelajara Tari
DOI:
https://doi.org/10.31537/jecie.v7i1.1194Keywords:
Berpikir Kritis, Anak Usia Dini, Pembelajaran Tari Kreatif WEDCFORTINGAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan upaya dalam mengoptimalkan kemampuan berpikir kritis anak yang dapat dilakukan dengan pembelajaran tari. Penelitia ini berlandaskan pada fenomena yang banyak terjadi di lapangan terkait dengan pelaksanaan pembelajaran tari yang masih bersifat konvensional. Hal ini justru bertolak belakang dengan upaya pengoptimalan kemampuan berpikir kritis anak. Sejatinya, pengembangan kemampuan berpikir kritis pada anak sejak dini sangat diperlukan melalui kegiatan pembelajaran yang kreatif, inovatif dan menyenangkan. Salah satunya yaitu dengan pembelajaran tari kreatif WEDCFORTING. Fenomena yang terjadi di lapangan, diungkap peneliti dengan metode penelitian kualitatif deskriptif. Data-data penelitian dikumpulkan dengan teknik observasi, dokumentasi dan studi literatur. Selanjutnya data dianalisis secara deskriptif dengan tahapan reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Hasil penelitian terungkap bahwasanya pembelajaran tari kreatif WEDCFORTING yang meliputi tahapan warming up, exploration, developing skills, creating, form, dan presenting memberikan kesempatan pada anak untuk dapat mengembangkan keterampilan menganalisis, keterampilan mensintesis, keterampilan dalam mengidentifikasi masalah, keterampilan menyimpulkan, dan keterampilan mengevaluasi serta menilai. Dengan ini maka pembelajaran tari kreatif WEDCFORTING dapat dijadikan rujukan dalam melaksanakan pembelajaran
References
Aqib, Z. (2011). Pedoman Teknis Penyelenggaraan PAUD. Nuansa Aulia.
Anhusadar, L. O. (2018). Kreativitas Tari Pada Anak Usia Dini. Article. http://ejournal.iainkendari.ac.id/shautut-tarbiyah/article/view/735
Budi Raharjo, S. (2010). Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Menciptakan Akhlak Mulia. Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 16, 229–238. https://media.neliti.com/media/publications/123218-ID-pendidikan-karakter-sebagai-upaya-mencip.pdf
Desfina. (2005). Belajar Seni Tari Untuk Anak Usia TK.
Dewi K & Herman Z. (2017). Pentingnya Media Pembelajaran. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 1 No.1, 81–96. http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/raudhatulathfal/article/view/1489
Dini, T. A. (2020). Paradigma Pendidikan Seni untuk Kehidupan Anak. Jurnal Imajinasi, 14(1), 49–56. http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/imajinasi
Gilbert, A. G. (2002). Creative Dance For All Ages. Shape Amerika.
Hafina, A. (2013). Karakteristik Perkembangan Anak Usia Dini. Jurnal Karakteristik Perkembangan Anak Usia DIni, 1–4.
Joyce, M. (1994). First Steps in Teaching Creative Dance To Children. Mayfield Publishing Company.
Juniasih, I. (2012). Mengembangkan Kreatifitas Anak Melalui Gerakan Tari Kreatif Yang Menggunakan Metode Bermain Dan Bercerita. Perspektif Ilmu Pendidikan.
Laban, R. (1976). Modern Educational Dance. McDonald and Evans Ltd.
Lestariani, L. P., Mahadewi, L. P. P., & Antara, P. A. (2019). Pengaruh Model Pembelajaran Tari Kreatif Terhadap Kemampuan Motorik Kasar Kelompok B Gugus I Kecamatan Banjar. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Undiksha, 7(2), 239. https://doi.org/10.23887/paud.v7i2.19010
Manurung, S. (2017). MERANCANG KEGIATAN PEMBELAJARAN. Pendidikan Matematika Universitas HKBP Nommensen, 49–56.
Masunah, J. (2003). Seni dan Pendidikan Seni: Tari Pendidikan Metodologi Pengajaran Tari di Sekolah. P4ST UPI Bandung.
McConnell, J. (2008). An educational strategy to improve graduate nurses critical thinking skills during the hospital orientation program. He Journal of Continuing Education in Neursing, 3, 193. https://doi.org/HTTPS://doi/10.3928/00220124-20080301-12
Murgiyanto, S. (2004). Tradisi dan Inovasi. Beberapa masalah tari di Indonesia. Wedatama Widya Sastra.
Rasiman. (2013). Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Melalui Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan Matematika Realistik. AKSIOMA?: Jurnal Matematika Dan Pendidikan Matematika, 4(2), 1–8. http://journal.upgris.ac.id/index.php/aksioma/article/view/544
Sudjono, T. K., & Kusumastuti, E. (2017). Proses Pembelajaran Gerak Dan dagu yang Kreatif Berdasarkan Kurikulum 2013 di Tk Miryam Semarang. Jurnal Seni Tari, 6(2), 1–9. http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jst
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta.
Susanto, A. (2011). Perkembangan Anak Usia Dini Penghantar dalam berbagai aspeknya. kencana
Susanto, A. (2013). Teori Belajar dan Pembelajaran Di Sekolah Dasar. Kencana Prenada Media Group.
Triyanto. (2014). Pendidikan Seni Berbasis Budaya. Imajinasi?: Jurnal Seni, 8(1), 33–42. https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/imajinasi/article/view/8879
Widhianawati, N. (2011). Pengaruh pembelajaran gerak dan lagu dalam meningkatkan kecerdasan musikal dan kecerdasan kinestetika anak usia dini. Academia.Edu, 2(Edisi Khusus), 220–228. http://www.academia.edu/download/34063262/22-NANA_WIDHIANAWATI-bl.pdf
Wulandari, H., & Agustin, M. (2019). Learning Model of Creative Dance for Early Childhood. January. https://doi.org/10.2991/icade-18.2019.43
Wulandari, H., Ardiyanti, D., Syafarilaila, N., Khodijah, S., Alfat, N., Khotimah, Y. K., & Rahayu, R. (2021). Tari Kreatif Anak Usia Dini Pengembangan Kecerdasan Mejemuk. Media Edukasi Indonesia.
Yaumi, M. (2014). Pendidikan Karakter Landasan, Pilar dan Implementasi. Prenadamedia group.
Yetti, E. (2017). Model Pembelajaran Tari Pendidikan Untuk Meningkatkan Kecerdasan Kinestetik Anak Usia Dini.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 JECIE (Journal of Early Childhood and Inclusive Education)

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.