PENGARUH PENGGUNAAN KETERAMPILAN MERONCE TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK TUNANETRA KELAS V
Keywords:
Keterampilan Meronce,, Kemampuan Motorik Halus, TunanetraAbstract
Permasalahan dalam penelitian ini adalah adakah pengaruh penggunaan keterampilan meronce terhadap kemampuan motorik halus anak tunanetra yang berada di SLB- A TPA Jember. Indikator yang digunakan dalam penelitian ini antara lain, indikator variabel X (keterampilan meronce) meliputi: menyebutkan bentuk, memegang, mengambil, memasukkan, merangkai dan meronce manik – manik. Indikator variabel Y meliputi: kekuatan, ketahanan, flesksibilitas dan koordinasi. Jenis dari penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan desain penelitian model Kurt Lewin. Ada beberapa tahapan dalam penelitian persiklus yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data penelitian dianalisis secara deskriptif kualitatif. Subyek penelitian yaitu kelas 5 SD sejumlah 3 orang siswa. Hasil penelitian dengan menggunakan manik – manik berukuran besar, kecil dan oval. Dimana hasil menunjukan bahwa dikalukannya keterampilan meronce yang dilakukan oleh ketiga siswa tunanetra secara berulang – ulang dapat meningkatkan kemampuan motorik halus. Antara siklus I dan II menunjukan perbedaan peningkatan motorik halus anak. Pada penelitian siklus II nilai dan kemampuan motorik halus anak jauh lebih baik dari pada pada penelitian siklus I dan mengalami peningkatan dari 28-30%. Dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh keterampilan meronce terhadap kemampuan motorik halus anak tunanetra.