Pelatihan Penulisan Karya Tulis Ilmiah Bagian Abstrak dan Pendahuluan Model Induktif Partisipatif pada Guru SMA/SMK/MA dan Dosen Bahasa di Lubuk Linggau dalam Peningkatan Profesionalitas
DOI:
https://doi.org/10.31537/dedication.v4i2.365Keywords:
karya tulis ilmiah, guru bahasa, profesionalitasAbstract
Tidak semua guru dan dosen memahami gaya penulsan hasil penelitian atau karya ilmiah yang baik, baik diterbitkan dalam prosiding maupun dalam jurnal khususnya bagian abstrak dan pendahuluan. Tujuan pengabdian ini untuk meningkatkan kualitas guru profesional melalui model pelatihan induktif partisipatif dalam penulisan karya tulis ilmiah bagian abstrak dan pendahuluan. Model pelatihan induktif partisipatif penulisan karya tulis ilmiah jurnal hasil penelitian dalam meningkatkan kualitas profesional guru dan dosen bahasa di Lubuk Linggau bermanfaat bagi pengembangan profesional guru dan dosen dalam penulisan karya ilmiah yang bermutu, mendapatkan pengetahuan dan wawasan yang luas terhadap perkembangan ilmu dan jurnal ilmiah baik lokal maupun nasional, meningkatkan intensitas program dalam wadah prfoesionalitas guru melalui Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), dan mampu berkompetensi dalam konfererensi atau seminar baik nasional maupun internasional, serta publikasi seperti Seminar Nasional MLI Cabang Bengkulu, JOALL, Wacana, Diksa, Triadik, dan Analisis Jurnal Penelitian Pendidikan.
References
Arsyad, S. 2014. Menulis Artikel Jurnal Internasional dengan Gaya Retorika Bahasa Inggris. Jakarta: Halaman Moeka.
Bappenas. 2014. Daftar 183 Daerah Tertinggal. (http://kawasan.bappenas.go.id/) diakses pada tanggal 25 April 2014.
Bappenas. 2014. Daftar Kawasan Perbatasan 2010–2014. (http://kawasan.bappenas.go.id/images/RKP2013/TABEL%20LOK-PRI-2012-2014-NETT.pdf) diakses pada tanggal; 25 April 2014.
BP-PLSP Reg III. 2004. Model Pelatihan Pamong Belajar Ahli Berbasi Kompetensi. Jawa Tengah: Depdiknas.
Harian Rakyat Bengkulu. 2015. Nasib 275 Guru Daerah Terpencil, Menggantung. (http://harianrakyatbengkulu.com/ver3/2015/03/09/nasib-275-guru-daerah-terpencil-menggantung/) diakses pada tanggal 25 April 2015.
Ismaniati, C., dkk. 2010. Pelatihan Penulisan Karya Ilmiah bagi Kepala SMPN di Lingkungan Diknas Pendidikan Dasar Se-Kabupaten Bantul. Yogyakarta: UNY.
Kamil, M. 2003. Model-model Pelatihan. Bandung: UPI.
KPDT. 2011. 183 Kabupaten Tertinggal di Indonesia. (http://www.kemenegpdt.go.id/hal/300027/183-kab-daerah-tertinggal) diakses pada tanggal 25 April 2014.
Laird, D. 1985. Approaches to Training and Development. Addison-Wesley: Publishing Company.
Leutuan, Rasyid.,A. H. 2010. Profesi Guru dan Permasalahannya Profesional Guru dan Permasalahannya. (http://harunalrasyidleutuan.wordpress.com/2010/01/22/frofesi-guru-dan-permasalahannya-profesional-guru-dan-permasalahannya/) diakses pada tanggal 20 April 2014.
Nadler, L. 1982. Designing Training Program: The Critical Events Model. Canada: Addison Wesley.
Permendiknas. 2007. Pemenpan Nomor 84/1993 tentang Kepangkatan.
Rossett, A. & Arwady, W., Joseph. 1987. Training Needs Assesment. Educational Technology Publications Englewood Cliffs: New Jersey.
Safnil dan Arono. 2016. Sukses Menulis Pendahuluan Artikel Jurnal Internasional. Jakarta: Halaman Moeka.
Somarya, D. 2009. Pelatihan dan Pendampingan Pembuatan Karya Tulis Ilmiah bagi Guru Sekolah Dasar di Wilayah Priangan Barat. Jakarta: DIKTI.
Sudjana, D. 1993. Metoda danTteknik Pembelajaran Partisipatif. Bandung: Nusantara Press.
Supriadi, D. 1999. Mengangkat Citra Guru dan Martabat Gur. Yoyakarta: Adicita Karya Nusa.
Trianto. 2009. Mendesain Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Undang-Undang Republik Indonesia. 2005. Tentang guru dan dosen.