KONSERVASI HUTAN MANGROVE SEBAGAI UPAYA PENGENTASAN MASALAH BANJIR ROB DAN ABRASI AIR LAUT DESA WRINGIN PUTIH BANYUWANGI

Authors

  • Mahendra Aswit Sandra Barata IKIP PGRI Jember
  • Firman Ashadi IKIP PGRI Jember
  • Mochammad Maulana Trianggono IKIP PGRI Jember

Keywords:

Konservasi Hutan Mangrove, Banjir Rob, Abrasi Air Laut

Abstract

Daerah pesisir merupakan daerah perbatasan antara daratan dan lautan. Daerah pesisir memiliki peran penting dalam menjaga agar air laut tidak masuk ke daratan. Kondisi pesisir yang kurang baik akan mengganggu kestabilan lingkungan di sekitar pesisir. Bencana alam seperti banjir rob dan abrasi air laut menjadi fokus perhatian bagi masyarakat pesisir, khususnya di Desa Wringin Putih, Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi. Kondisi hutan mangrove di daerah pesisir tersebut dinilai kurang mampu menahan terjangan banjir rob dan abrasi oleh air laut. Kegiatan sosial diperlukan guna menyelesaikan pcrmasalahan yang ada. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan metode penyuluhan dan kegiatan konservasi. Konservasi hutan mangrove dinilai tepat untuk mengatasi permasalahan banjir rob dan abrasi air laut. Konservasi dilakukan dengan metode tanarn mangrove yang sesuai dengan panduan penanaman pohon mangrove. Konservasi hutan mangrove melibatkan santri Yayasan Minhajut Thullab beserta masyarakat sekitar pesisir dalam rangka Hari Santri Nasional. Kegiatan sosialisasi juga dilakukan kepada masyarakat guna menanamkan rasa cinta lingkungan dengan selalu melestarikan ekosistem hutan mangrove di daerah pesisir.

Downloads

Published

2019-03-25

Issue

Section

Articles