PEREMPUAN DAN PERDAGANGAN IKAN LAUT DI PESISIR BESUKI KABUPATEN SITUBONDO JAWA TIMUR
DOI:
https://doi.org/10.31537/sandhyakala.v4i2.1244Keywords:
Reng Timbengan, Rumah Tangga Nelayan, Ekonomi NelayanAbstract
Keterlibatan perempuan menjadi biasa dan bukan masalah hanya demi untuk terpenuhinya kebutuhan hidup sehari-hari. Perempuan ikut terlibat dalam perdagangan hasil tangkap ikan. Perempuan berbondong di tepian dermaga untuk mengambil ikan hasil tangkapan para nelayan laki laki yang umumnya adalah suami-suami nelayan perempuan. Dengan berbekal timbangan kecil para perempuan berkerumun di TPI pada dini hari, umumnya masyarakat pesisir menyebutnya Reng Timbengan. Aktifitas perdagangan pada dini hari terlihat sudah umum dalam masrakat di kalangan perempuan nelayan Pesisir Besuki. Mereka terlibat aktif untuk mempertahankan perekonomian keluarga dengan bentuk kerja sama yang sangat hebat. Tidak ada istilah tabu dalam peran ini, sebab meraka memahami bagaimana dapat bekerja dengan memperoleh hasil maksimal untuk kelangsungan hidup rumah tanggan nelayan tradisional. Kajian ini menarik menurut penulis sebab tidak semua wilayah pesisir memiliki keunikan dalam peran perempuan yang ikut terlibat dalam perdagangan ikan meski hanya dalam kapasitas yang kecil. Peran ekonomi rumah tangga nelayan yang sudah disepakati dengan tujuan untuk keberlangsungan ekonomi rumah tangga nelayan sederhana.
References
Arsip dan Laporan Pemerintah
Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) yang berupa Visserijnieuws (Berita Perikanan) April 1949, 1e Jaargang No. 2.
Onderzoek Naar De Mindere Welvaart, Inlandsche Bevolking Op Java en Madoera, Batavia 1905
De Viscvangst-Op Madoera, Djava Tijdschrift Van Het Java Instituute, Tahun 1926
Arsip Daerah Propinsi Jawa Timur yang berupa Himpunan Undang-Undang, Peraturan-Peraturan, dan Surat-Surat Keputusan tentang Kapal-Kapal Motor Penangkap Ikan Jawa Timur, Tahun 1968-1976
Statistik Perikanan Jawa Timur Tahun 1974-1998: Arsip Daerah Kabupaten Situbondo yang berupa Laporan Evaluasi Pembangunan Perikanan Kabupaten Situbondo Tahun 1974-1998
Kecamatan Besuki Dalam Angka Tahun 1974-1998; Buku Monografi Desa Pesisir Tahun 1974-1998.
Monografi Desa Pesisir Tahun 1974-1998
Laporan KUD Mina Waspada Fajar Laut, Besuki 1978-1998
Buku, Artikel dan Makalah
Abdurrahman, 1988, Sejarah Madura Selayang Pandang, cetakan kelima, Sumenep: Matahari.
___________, 1977, Sekelumit Cara Mengenal Masyarakat Madura, Jakarta: Proyek Penelitian Madura Kerjasama Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia dengan Pemerintah Belanda.
Adzkiyak, 2008, Perubahan Sosial-Ekonomi Nelayan Lamongan Selama Periode 1930-1965, Tesis S2, Yogyakarta: Program Studi Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gajah Mada.
Ahmad Erani Yustika, 2003, Negara vs Kaum Miskin (Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Ahmad M Sewang, 2005 Islamisasi Kerajaan Gowa; Abad XVI Sampai ke XVII, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
A.M. Djuliati Suroyo, dkk., 2007.Sejarah Maritim Indonesia I Menelusuri Jiwa Bahari Bangsa Indonesia Hingga Abad ke-17, Pusat Kajian Sejarah dan Budaya Maritim Asia Tenggara, kerjasama dengan Departemen Kelautan dan Perikanan RI dan Jeda: Semarang.
Andang Subahariyanto (dkk.), 2004, Tantangan Industrialisasi Madura; Membentur Kultur, Menjunjung Leluhur, Malang: Bayumedia Publishing.
Azyumadi Azra, 1994, Jaringan Ulama: Timur Tengah Dan Kepulauan Nusantara Abad XVII dan Abad XVII, Bandung: Mizan.
Bailey, Conner, 1988, “Mengelola Sumberdaya yang Terbuka; Kasus Penangkapan Ikan di Daerah Pantai”, dalam, D.C. Korten dan Sjahrir (eds.), Pembangunan Berdimensi Kerakyatan, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
_____________ A. Dwiponggo, dan F. Marahudin, 1987, Indonesian Marine Capture Fisheries, Manila: ICLARM.
Bambang Samsu, 2003, “Rumah, Tanah, dan Leluhur di Madura Timur”, dalam Soegianto (peny.), Kepercayaan, Magi, dan Tradisi dalam Masyarakat Madura, Jember, Tapal Kuda.
Budi Siswanto, 2008, Kemiskinan dan Perlawanan Kaum Nelayan, Surabaya: Laksbang Mediatama.
Ciriasy, S.V, Wantrup dan Richard C. Bishop, 1986, “Milik Bersama Sebagai Suatu Konsep Kebijakansanaan Sumber Daya Alam”, dalam Firial Maharudin dan Ian R. Smith (ed.), Ekonomi Perikanan; Dari Teori Ekonomi ke Pengelolaan Perikanan, Jakarta: Gramedia.
William L. Collier, “Employment and Income in Coastal Villages on The North Coast of Java”, dalam, Masyarakat Indonesia 2 Thn. 1975
De Jonge, Huub, 1989, Madura Dalam Empat Zaman: Pedagang, Perkembangan Ekonomi, Dan Islam; Suatu Studi Antropologi Ekonomi, (Jakarta: kerjasama Koninklijk Instituut voor Taal-, Land- en Volkenkunde, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia dan PT. Gramedia.
_____________, 2003, “Lebih Baik Putih Tulang Daripada Putih Mata: Tindakan Menolong Diri Sendiri Dengan Kekerasan Dalam Masyarakat Madura”, dalam Frans Husken dan Huub de Jonge (eds.), Orde Zonder Order; Kekerasan dan Dendam di Indonesia 196-1998, Yogyakarta: LKiS,
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Mohamad Il Badri, Rina Rochmawati
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.