Optimasi Kelembaban untuk Penguraian Sampah Organik Kampus Unipar Menjadi Kompos dengan Metode Maggot
Keywords:
Kelembaban, Maggor Black Soldier Fly, Sampah Organik, KomposAbstract
Pengelolaan sampah organik di lingkungan kampus menjadi tantangan utama karena tingginya volume limbah biodegradable yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan kelembaban dalam proses biodegradasi sampah organik menggunakan larva Black Soldier Fly (BSF) atau maggot di Kampus Universitas PGRI Argopuro (UNIPAR). Penelitian dilakukan dengan pendekatan eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan lima tingkat kelembaban (40%, 50%, 60%, 70%, dan 80%). Variabel yang diamati meliputi efisiensi penguraian sampah organik dan kualitas kompos (C/N ratio, pH, dan kandungan unsur hara). Data dianalisis menggunakan ANOVA satu arah dan uji post-hoc Tukey. Hasil menunjukkan bahwa tingkat kelembaban 80% memberikan efisiensi penguraian tertinggi sebesar 62% serta menghasilkan kompos berkualitas terbaik dengan C/N ratio 17:1, pH 7.5, dan kandungan unsur hara (N: 1.9%, P: 0.8%, K: 1.2%). Hubungan linier positif antara kelembaban dan efisiensi/kualitas kompos mengindikasikan bahwa kelembaban adalah faktor kunci dalam keberhasilan pengelolaan sampah menggunakan maggot BSF. Penelitian ini mendukung penerapan metode maggot BSF sebagai solusi pengelolaan limbah organik yang efisien dan ramah lingkungan di kampus UNIPAR, dengan potensi manfaat tambahan berupa produk kompos berkualitas tinggi untuk mendukung pertanian berkelanjutan.