Pemanfaatan Ampas Tebu dan Ampas Teh Sebagai Media Tanam Terhadap Pertumbuhan Tanaman Cabai Merah Keriting (Capsicum annum L.) Ditinjau dari Intensitas Penyiraman Air Teh
Utilization of Sugarcane Bagasse and Tea Bagasse as Planting Media for the Growth of Red Curly Chili Plants (Capsicum annum L.) Reviewed from the Intensity of Tea Water Watering
DOI:
https://doi.org/10.31537/jernih.v1i01.1085Keywords:
media, ampas teh, ampas tebu, intensitas penyiramanAbstract
Cabai merah keriting adalah buah dan tumbuhan yang termasuk dalam genus Capsicum. Tanaman cabe cocok ditanam pada tanah yang kaya humus, gembur dan tidak tergenang air. pH tanah yang ideal untuk tanaman cabe sekitar 5-6. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui pengaruh media tanam ampas tebu dan ampas teh terhadap pertumbuhan tanaman cabai merah keriting (Capsicum annum. L) serta untuk mengetahui pengaruh intensitas penyiraman air teh terdadap pertumbuhan cabai merah keriting (Capsicum annum. L). Parameter pengamatan meliputi tinggi batang tanaman dan jumlah daun. Hasil penelitian yang dianalisis dengan SPSS 20 menggunakan uji Friedman Test menunjukkan bahwa tanaman yang ditanam pada media ampas teh dengan intensitas penyiraman air teh dua hari sekali merupakan tanaman yang mengalami pertumbuhan yang lebih baik dari ketiga media yang lain. Tetapi tanaman cabai yang ditanam pada media tanah memiliki nilai rata-rata lebih tinggi dari semua perlakuan, hal itu disebabkan karena ampas tebu dan ampas teh akan memiliki kwalitas yang baik jika dijadikan sebagai pupuk organik. Meskipun pertumbuhan tanaman pada media tanah (kontrol) lebih besar, akan tetapi selisihnya hanya sedikit, yaitu sekitar 1,1% (untuk tinggi tanaman) dan 1,2% (untuk jumlah daun). Dari hasil penelitian dan analisis yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh dan perbedaan tinggi tanaman dan jumlah daun pada setiap tanaman cabai merah (Capsicum annum L.) yang ditanam pada setiap media yang digunakan. Sedangkan intensitas penyiraman air teh tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman cabai merah keriting (Capsicum annum L.).
References
A. R. Purwandari, D. Nur, and R. Sari, “Effect of Probiotic Bacillus subtilis Endospore on The Immune System of Leukocytes Respiratory Burst Activity (RBA) in Grouper (Epinephelus coioides),” 2022. [Online]. Available: http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/biota
Devi Nirmala, Nutrition and food. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara, 2010.
Meizal Khair H and Zailani R H, “Pengaruh konsentrasi ekstrak bawang merah dan air kelapa terhadap pertumbuhan stek tanaman melati putih,” Agrium, vol. 18, pp. 130–138, 2013.
S. A. Andayani, “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Cabai Merah,” 2013.
M. E. Defriatno and A. Krisdhianto, “Analisis Potensi Nilai Ekonomi Sampah Perumahan Kawasan Kota Kabupaten Jember,” vol. 05, no. 01, pp. 91–99, 2022.
Harpenas asep and Dermawan R, Budi daya cabai unggul. Bogor: Gramedia, 2009.
A. Herdianto, A. Mustika, and H. Utomo, “Mapping of Electrical Distribution Networks at Jampit Distribution Substations Using ArcGIS,” J. Inotera, vol.7, no. 2, pp. 126–132, Nov. 2022, doi: 10.31572/inotera.vol7.iss2.2022.id189.
S. . D. M. E. . M. A. . K. A. . Muyasaroh, “Analisis sosial kelompok masyarakat,” J. Eng., vol. 5, 2023.
P. Kementerian Pertanian, “Hama Dan Penyakit Pada Tanaman Cabai Serta Pengendaliannya,” 2014.
A. Mustika, “Analisis Kandungan Kalium Pada Air Irigasi Di Daerah,” Biosense, vol. 5, pp. 38–46, 2022.