Implementasi Pembelajaran Kolaboratif dalam Mengembangkan Keterampilan Sosial Dan Emosional Peserta Didik Fase B melalui Pembelajaran Berbasis Masalah

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menilai dampak penerapan pembelajaran kolaboratif, yaitu melalui pembelajaran berbasis masalah, terhadap pengembangan keterampilan sosial dan emosional pada siswa fase B. Ini mengacu pada jenis penelitian eksperimental kuantitatif tertentu yang menggunakan desain pra-tes pasca-tes. Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel jenuh sebanyak 28 anak di kelas empat, terdiri dari 11 murid laki-laki dan 17 murid perempuan. Skor pra-tes rata-rata untuk keterampilan sosial dan emosional siswa adalah 71,21, sedangkan skor pasca-tes rata-rata adalah 84,93. Hipotesis penelitian: Memang, integrasi pembelajaran kolaboratif dengan pembelajaran berbasis masalah memiliki dampak yang signifikan terhadap pengembangan keterampilan sosial emosional siswa. Hipotesis nol menyatakan bahwa tidak ada dampak pembelajaran kolaboratif yang dikombinasikan dengan pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan sosial emosional siswa. Penelitian yang menggunakan uji t sampel berpasangan menghasilkan nilai signifikansi sebesar 0,000. Nilai signifikansi yang diperoleh di bawah 0,05 (0,000 < 0,05), yang menunjukkan penerimaan hipotesis alternatif (Ha) dan penolakan hipotesis nol (Ho). Kemampuan sosial dan emosional siswa kelas empat di fase B secara khusus dipengaruhi oleh integrasi pembelajaran kolaboratif dan pembelajaran berbasis masalah. Pemeriksaan data pretest dan posttest menghasilkan Skor NGain rata-rata 0,7059, yang termasuk dalam rentang tinggi menurut kriteria pembagian Skor NGain. Nilai persentase NGain rata-rata yang ditemukan adalah 0,70,58, yang menunjukkan tingkat efektivitas yang signifikan. Pengenalan pembelajaran kolaboratif melalui pembelajaran berbasis masalah memiliki dampak yang tinggi dan efektif pada keterampilan sosial emosional siswa.