Analisis Strategi Pemasaran Pada Produk UMKM Minuman Herbal “BIYENG”

Abstrak

Minuman Herbal Biyeng merupakan merek produk UMKM yang banyak diminati masyarakat dan sudah beredar di Kabupaten Banyuwangi. Sejak awal peluncuran produk hingga saat ini pemasaran Miuman Herbal Biyeng tetap stabil dan produksi semakin meningkat dikalangan masyarakat Banyuwangi. Peningkatan produksi dalam satu minggu mencapai 500 botol yang awalnya hanya memproduksi 30-80 botol perminggunya. Strategi pemasaran yang digunakan Minuman Herbal Biyeng  mampu menghadapi persaingan dengan  produk sejenis. Pemasaran produk Minuman Herbal Biyeng ini beredar ditengah maraknya minuman kekinian. Inovasi yang tercipta dari adanya Minuman Herbal Biyeng  membuat minuman herbal tidak lagi sebagai minuman yang dikesampingkan sebagai minuman yang kurang diminati oleh masyarakat. Penelitian ini berfokus untuk menganalisis strategi pemasaran Minuman Herbal Biyeng. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui strategi pemasaran yang digunakan pada Minuman Herbal Biyeng. Metode penelitian  menggunakan metode deskriptif-kualitatif, dengan teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan meliputi: data collection, data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification. Hasil penelitian menunjukkan segmen minuman herbal Biyeng adalah segmentasi berdasarkan demografis dan manfaat produk. Target pasar yaitu para penikmat minuman herbal dan konsumen yang lebih mengutamakan manfaat produk pada rentang usia remaja hingga dewasa. Positioning-nya yaitu terletak pada penonjolan karakteristik produk, harga dan mutu produk. Strategi pemasaran yang digunakan yaitu bauran pemasaran (marketing mix) 4P yang terdiri dari produk, harga, tempat dan promosi. Meskipun terdapat beberapa kendala pada proses produksi dan pemasaran, tetapi Minuman Herbal Biyeng mampu menemukan solusi alternatifnya. Mempertahankan kualitas produk, konsisten menginformasikan pengadaan produk dan menjaga silaturahmi menjadi cara dalam mempertahankan daya minat beli pada konsumen.