Isolasi dan Identifikasi Jamur Endofit pada Bunga Kitolod (Isotoma longiflora (L.) C. Presi) Berpotensi sebagai Antibakteri
DOI:
https://doi.org/10.31537/biocons.v7i1.2272Keywords:
Antibakteri, Identifikasi Molekuler, Jamur Endofit, Kitolod, Uji Antagonis.Abstract
Salah satu sumber bahan baku antibakteri berasal dari jamur endofit. Jamur endofit merupakan mikroba yang hidup di dalam jaringan tumbuhan yang mampu menghasilkan senyawa metabolit sekunder dan berpotensi bersifat antibakteri. Salah satu tanaman yang menghasilkan senyawa metabolit senkunder sebagai antibakteri adalah tanaman kitolod (Isotoma longiflora (L.) C. Presi). Tanaman kitolod banyak digunakan masyarakat Indonesia untuk mengobati mata katarak, mata minus, sakit gigi, bronchitis, sifilis, obat kanker, dan sakit gigi. Metode penelitian ini bersifat eksperimental dengan analisis data deskriptif. Tujuan penelitian ini adalah isolasi jamur endofit dari bunga tanaman kitolod, identifikasi karakteristik morfologi jamur, seleksi jamur endofit dari bunga kitolod yang berpotensi sebagai antibakteri dan identifkasi jamur secara molekuler. Isolasi jamur endofit dilakukan dengan cara memotong kelopak bunga sepanjang 0,5cm x 0,5cm dan diinokulasi diatas permukaan media. Uji antagonis dilakukan dengan metode cakram untuk mengetahui kemampuan menghambat bakteri uji. Bakteri Uji yang digunakan Bacilus cereus ATCC 11778 dan Pseudomonas aeruginosa ATCC 27853. Hasil penelitian menunjukkan bahwa isolat jamur endofit BE 5 memiliki kemampuan menghambat pertumbuhan dua bakteri uji, yaitu bakteri Bacilus cereus ATCC 11778 dengan besar daya hambat 24,6mm dan bakteri Pseudomonas aeruginosa ATCC 27853 dengan besar daya hambat 22,15mm dengan kategori hambatan sangat kuat. Analisis filogenik menunjukkan bahwa isolat BE 5 memiliki kekerabatan dekat dengan Ectophoma multirostrata.