Isolasi dan Identifikasi Jamur Endofit pada Daun Sirih Merah (Piper crocatum Ruiz & Pav) dengan Potensi Antibakteri terhadap Escherichia coli dan Staphylococcus aureus
DOI:
https://doi.org/10.31537/biocons.v7i1.2196Keywords:
Anti Bakteri, Daun Sirih Merah, E. coli, Jamur Endofit, S. aureus.Abstract
Daun Sirih Merah (Piper crocatum Ruiz & Pav) merupakan tanaman yang sering digunakan oleh masyarakat karena dapat mengobati berbagai macam penyakit, di antaranya sebagai antikanker, mengobati gangguan pencernaan, antioksidan hingga berpotensi sebagai antibakteri. Daun sirih merah berpotensi sebagai antibakteri karena adanya kandungan senyawa metabolit sekunder aktif. Pemanfaatan jamur endofit termasuk salah satu mencegah kelangkaan. Jamur endofit mampu menghasilkan senyawa metabolit sekunder yang sama dengan tanaman inangnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi jamur endofit pada daun sirih merah dan mengetahui potensi yang dihasilkan jamur endofit sebagai antibakteri. Metode yang digunakan adalah isolasi jamur endofit, pemurnian jamur endofit, karakteristik jamur endofit, serta uji aktivitas antibakteri jamur endofit. Hasil penelitian diperoleh sebanyak 5 isolat jamur endofit dan masing-masing isolat memiliki kemampuan menghambat pertumbuhan bakteri Escheria Coli dan Stapyhloccocus aureus ditandai dengan terbentuknya zona hambat. Diameter zona hambat yang terbentuk pada bakteri Escherichia coli yang paling besar yaitu isolat JSM 4 dengan diameter zona hambat 18,9 mm dan yang paling kecil yaitu isolat JSM 2 dengan diameter zona hambat 10,8, sedangkan pada bakteri Staphylococcus aureus yang paling besar isolat JSM 5 dengan diameter zona hambat 24,9 mm dan yang paling kecil yaitu isolat JSM 2 dengan diameter zona hambat 10,8 mm.