Profil Senyawa Bioaktif dan Potensi Antimikroba Ekstrak Tanaman Jati (Tectona grandis L.F) terhadap Jamur Pityrosporum ovale
DOI:
https://doi.org/10.31537/biocons.v7i1.2120Keywords:
Antijamur, Jati, Ketombe, Pityrosporum ovale, Skrining Fitokimia.Abstract
Ketombe disebabkan oleh jamur Pityrosporum ovale. Saat ini masyarakat banyak menggunakan tanaman herbal untuk mengatasi ketombe. Tanaman Jati (Tectona grandis L.f) merupakan salah satu tanaman herbal yang memiliki kandungan senyawa metabolit sekunder yang dapat menghambat pertumbuhan jamur Pityrosporum ovale. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui senyawa metabolit sekunder yang terdapat pada ekstrak metanol daun muda, daun tua, bunga, dan buah jati. Ekstraksi dilakukan dengan metode sokletasi menggunakan pelarut metanol 96%. Data kualitatif identifikasi skrining fitokimia ekstrak daun muda, daun tua, bunga, dan buah jati dianalisis secara deskriptif. Berdasarkan hasil skrining fitokimia ekstrak metanol daun muda, daun tua, dan bunga, dan buah jati memiliki kandungan senyawa metabolit sekunder alkaloid, flavonoid, dan tanin yang berfungsi sebagai antijamur, namun tidak mengandung senyawa saponin, steroid dan terpenoid. Uji aktivitas antijamur keempat sampel dilakukan dengan mengukur zona hambat melalui metode difusi cakram menggunakan konsentrasi 5%, 10%, dan 15%. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan analisis SPSS menggunakan uji one-way anova. Diameter zona hambat ekstrak metanol daun muda, daun tua, bunga, dan buah jati terhadap Pityrosporum ovale pada konsentrasi 5% berturut-turut adalah 10,25 mm, 8,95 mm, 9,13 mm, dan 9,15 mm; pada konsentrasi 10% berturut-turut adalah 18,49 mm, 12,02 mm, 14,13 mm, dan 13,9 mm; dan pada konsentrasi 15% berturut-turut adalah 23,40 mm, 41,14 mm, 19,89 mm, dan 21,72 mm. Pada penelitian ini disimpulkan bahwa ekstrak metanol daun muda, daun tua, bunga, dan buah jati memiliki aktivitas antijamur terhadap jamur Pityrosporum ovale.