Perdagangan Burung Pemangsa yang Dilindungi di Sosial Media Facebook serta Dampaknya Bagi Konservasi

Authors

  • Ivan Maulana Akbar UIN Sunan Gunung Djati Bandung
  • Tri Cahyanto UIN Sunan Gunung Djati Bandung

DOI:

https://doi.org/10.31537/biocons.v6i1.1768

Abstract

Perdagangan burung pemangsa dilindungi secara ilegal merupakan kasus klasik yang hingga saat ini masih sulit untuk diberantas. Seiring dengan perkembangan zaman, perdagangan satwa ilegal meluas hingga sosial media terutama facebook. Facebook merupakan platform yang bebas sehingga dapat digunakan oleh siapa saja dan dapat diakses secara mudah. Fenomena tersebut apabila terus menerus dibiarkan dapat mengakibatkan ketidakseimbangan pada ekosistem dan mengancam konservasi burung pemangsa dilindungi. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui jenis dan status burung pemangsa yang diperjualbelikan di facebook serta dampak yang ditimbulkan apabila kegiatan tersebut dibiarkan tanpa adanya tindakan dari aparat berwenang. Data – data tersebut dikumpulkan melalui observasi secara online melalu platform facebook. Terdapat dua jenis data yang digunakan yaitu data primer berupa foto screenshoot burung yang dijual dan akun penjualnya dan data sekunder berupa perundang – undangan, IUCN redlist, CITES, jurnal, dan bahan hukum lainnya. Didapatkan hasil dari penelusuran secara online menunjukkan terdapat 11 jenis burung pemangsa yang secara bebas diperjualbelikan di platform facebook dan semuanya berstatus dilindungi di Indonesia dan merupakan appendix II. Hasil ini memberikan fakta bahwa perdagangan burung pemangsa dilindungi masih marak dilakukan hingga saat ini, walaupun telah dibuat undang – undang yang mengatur perdagangan satwa dilindungi, tetapi hal tersebut tidak berjalan dengan semestinya karena lemahnya sanksi dan koordinasi antar aparat berwenang yang burung mengakibatkan terancamnya konservasi dan kelestarian burung pemangsa yang ada di alam.  

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2024-06-15