Potensi Pleurotus ostreatus Varietas Grey Oyster dalam Menghambat Pertumbuhan Fungi Patogen pada Bulir Padi
Keywords:
Biokontrol, Bulir Padi, Fungi Patogen, Pleurotus ostreatus var Grey OysterAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi potensi Pleurotus ostreatus varietas Grey oyster sebagai agen biokontrol terhadap fungi patogen pada bulir padi. Metode yang digunakan adalah kultur ganda secara in vitro dengan desain true experimental. Identifikasi fungi patogen menunjukkan karakteristik morfologi yang sesuai dengan genus Rhizoctonia. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa Pleurotus ostreatus mampu bertahan hidup dalam interaksi kompetitif, namun tidak menunjukkan zona bening sebagai indikator antibiosis. Rata-rata diameter pertumbuhan fungi patogen mencapai 5,1 mm pada hari ke-7, sedangkan Pleurotus ostreatus hanya 2,6 mm. Persentase hambatan menunjukkan nilai negatif hingga -111,95%, menandakan dominasi patogen dalam kompetisi ruang dan nutrisi. Meskipun daya antagonis tergolong rendah, Pleurotus ostreatus tetap memiliki potensi sebagai agen biokontrol yang dapat dikembangkan lebih lanjut melalui optimasi kondisi lingkungan.
References
Permana, O. 2011. Karakter Morfologis dan Genetis Jamur Tiram (Pleurotus spp.). 21(3), 225-231.
Agrios, G.N. 2004. Plant phatology Fifth edition. California :Elsevies Academic Press
Amaria, W., Harni, R., dan Samsudin. 2015. Evaluasi Jamur Antagonis dalam Menghambat Pertumbuhan Rigidoporus microporus Penyebab Penyakit Jamur Akar Putih Pada Tanaman Karet. Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar. 2 (1), 51-60.
Anonim. 2013. Akibat dan Dampak Penggunaan Pestisida. Pusat Biologi (online). Tersedia: http://www.pusatbiologi.com/2013/12/akibat-dan-dampak-penggunaan-pestisida.html. (4 April 2016).
Anonim. 2015. Pasar Beras Internasional. Indonesia Investments. (online). Tersedia: http://www.indonesia-investments.com/id/bisnis/komoditas/beras/item183. (4 April 2015).
Anonim. 2015. Produksi padi tahun 2015 diperkirakan naik 6,64%. Badan Pusat Statistik (online). Tersedia: https://www.bps.go.id/Brs/view/id/1157. (30 April 2016).
Darwis, H.S. 2012. Ayo Kenali Penyakit Mati Ujung Pada Kopi. Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Medan.
Lusiana. 2015. Potensi Antioksidan Ekstrak Etanol Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus). 11 (1), 1066-1069.
Meilina, L. 2015. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Jamur Tiram (Pleurotus ostreatus) Varietas Grey oyster Pada Bakteri Patogen Salmonella typhi Sebagai Sumber Belajar Pengendalian Mikroba Mata Kuliah Mikrobiologi. Tidak dipublikasikan. Skripsi. IKIP PGRI Jember.
Monte, E., dan Llobell, A. 2003. Trichoderma In Organic Agriculture. 725-733
Novizan. 2002. Membuat dan Memanfaatkan Pestisida Ramah Lingkungan. AgroMedia Pustaka: Jakarta.
Pojok Jabar. 2016. Gara-gara Ini, Petani Sukaluyu Cianjur Gagal Panen. (online). Tersedia: http://jabar.pojoksatu.id/cianjur/2016/03/31/gara-gara-ini-petani-sukaluyu-cianjur-gagal-panen/. (19 April 2016).
Prasetyo, Y.T. 2002. Budi Daya Padi Sawah Tanpa Olah Tanah. Yogyakarta: Kanisius.
Purwantisari, S. dan Hastuti, R.S. 2009. Uji Antagonisme Jamur Patogen Phytophthora infestans Penyebab Penyakit Busuk Daun dan Umbi Tanaman Kentang Dengan Menggunakan Trichoderma spp. Isolat Lokal. 11 (1), 24-32.
Rozali, G. 2015. Penapisan Jamur Antagonis Indigenus Rizosfir Kakao (Theobroma cacao linn.) Yang Berpotensi Menghambat Pertumbuhan Jamur Phytophthora palmivora Butler. Skripsi. Universitas Andalas Padang.
Sari, E.M. 2014. Pengaruh Penggunaan Fungisida (Dithane M-45) Terhadap Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays L.) dan Kepadatan Spora Fungi Mikoriza Arbuskula (FMA). 3(3), 188-194.
Sindo. 2016. Termarginalkan, Petani Selalu di Posisi Kalah. (Online). Tersedia: http://www.koran-sindo.com/news.php?r=4&n=63&date=2016-03-20. (26 April 2016).
Soenartiningsih. 2014. Efektivitas Trhychoderma sp. dan Gliocladium sp sebagai Agen Biokontrol Hayati Penyakit Busuk Pelepah Daun pada Jagung. 33(2), 129-135.
Suciatmih., Antonius, S., Hidayat, I., Sulistiyani, T.R. 2008. Isolasi, Identifikasi Dan Evaluasi Antagonisme Terhadap Fusarium oxysporum f.sp. cubense (Foc) Secara In Vitro Dari Jamur Endofit Tanaman Pisang. 71-83.
Sulihanti, S. 2015. 5 Masalah Beras Di Indonesia Mulai Dari Berkutu Hingga Palsu. (online). Tersedia: http://www.merdeka.com/uang/5-masalah-beras-di-indonesia-mulai-dari-berkutu-hingga-palsu.html (20 Maret 2016).
Sumarsih, S. 2010. Untung Besar Usaha Bibit Jamur Tiram. Jakarta: Penebar Swadaya.
Widyati, E. 2013. Memahami Interaksi Tanaman Mikroba. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peningkatan Produktivitas Hutan. 6 (1), 13 – 20.
Yulipriyanto, H. 2010. Biologi Tanah dan strategi Pengelolaanya. Graha Ilmu: Yogyakarta.










