OPTIMALISASI PERAN PEMERINTAH DESA GUNUNG MASIGIT KECAMATAN CIPATAT KABUPATEN BANDUNG BARAT DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI KEARIFAN LOKAL TERHADAP MASYARAKAT (STUDI DESKRIPTIF TENTANG GUA PAWON)

Authors

  • Erry Hendriawan STKIP Pasundan Cimahi
  • Ernandia Pandikar STKIP Pasundan Cimahi

DOI:

https://doi.org/10.31537/sandhyakala.v2i1.414

Keywords:

Pemerintah Desa, Kearifan Lokal dan Gua Pawon

Abstract

Penelitian ini membahas tentang peran Pemerintah Desa Gunung Masigit dalam menjaga kearifan lokal yang ada di Gua Pawon. Pemerintah Desa sudah menjalankannya dengan baik karena Pemerintah Desa memiliki tugas dan kewenangan yang penting dalam menjaga keutuhan masyarakatnya. Akan tetapi, dalam pengelolaan nilai-nilai kearifan lokal yang ada di Desa Gunung Masigit yaitu Gua Pawon masih kurang optimal dalam mengelolanya karena Gua Pawon itu sendiri sudah diambil alih oleh Dinas Provinisi Pariwisata dan Kebudayaan dan Kabupaten Bandung Barat. Namun, Pemerintah Desa memiliki khas tanah Desa yang izinkan dipergunakan oleh pengelola demi berlangsung kelancaran destinasi wisata di Gua Pawon ini, selain khas tanah Desa ada juga khas tanah milik masyarakat yang di kelola oleh pengelola karena belum ada pembebasan lahan dari pihak Provinsi untuk lahan Gua Pawon tersebut. Gua Pawon memiliki nilai sejarah yang tinggi, keindahan dan menjadi aset Nasional bahkan Dunia. Gua Pawon merupakan warisan alam yang harus dimanfaatkan dengan sebaik mungkin sebagai sejarah yang harus dirawat supaya tetap berguna dan dapat diwariskan ke generasi muda yang akan datang. Penelitian ini merupakan Deskriptif kualitatif, dengan beberapa responden. Hasil wawancara menyebutkan bahwa Pemerintah Desa kurang optimal dalam mengelola nilai-nilai kearifan lokal Gua Pawon yang tidak melibatkan masyarakat dalam semua kegiatannya dan mengakibatkan masyarakat tidak terlalu memprioritaskan Gua pawon yang memiliki nilai-nilai kearifan lokal yang sagat berharga untuk Bangsa dan Negara.

References

Alfian, M. 2003. Potensi Kearifan Lokal dalam Pembentukan Jati Diri dan Kalakter Bangsa : Yogyakarta.
Bactiar, B.B. 2014. Amanat Gua Pawon. Bandung: Kelompok Cekungan Bandung.
Erlanggga, 2006. Pembangunan Desa. Jakarta: Bumi Karasa Fajarini, M. 2006. Peranan Kearifan Lokal dalam Pendidikan Kalakter. Yogyakarta: Universitas Islam Negeri.
Moertjipto, D. 1997. Upacara Tradisional Mohon Hujan Desa Kepuhharjo Cangkringan Sleman Saerah Istimewa Yogyakarta., Yogyakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Ratna, N.K. 2011. Peranan Unsur- Unsur Kebudayaan dalam Proses Kreatif. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Rudi. 2003. Hukum Pemerintah Daerah. Lampung: Unila.
Sedyawati, 2006. Budaya Indonesia. Kajian Arkeologi Seni dan Sejarah.
Soemantri, B.T. 2011. Pedoman Penyelenggaran Pemerintah Desa. Bandung: Fokusm.
Sugiono. 2013. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Sukmayadi, 2018. Pancasila dan Kewarganegaraan. Universitas Muhammadiyah Ponorogo.
Sunarto. 2013. Potret Pendidikan: “Masyarakat Tradisional, Modern, dan Era Globalisasi.
Surahman, A.F. 2011. Identifikasi Masalah dan Strategi Konservasi Kawasan Gua Pawon. Kawasan Kart Citatah, Kabupaten Bandung Barat : Bogor.
Wibowo, A. D. 2015. Pendidikan Karakter Berbasis Kearifan Lokal. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Widja, I.G. 1989. Sejarah Lokal Suatu Perspektif dalam Pengajaran Sejarah. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Wisnumurti. 2010. Satu Tinjuan Empiris Sosiologis dikases. Mengelola Nilai Kearifan Lokal dalam Mewujudkan Kerukunan Umat Beragama.
Internet
Syani, A. 2013. Kearifan Lokal Sebagai Aset Budaya dan Bangsa dan Implementasinya dalam Kehidupan Masyarakat. (http:/blog.urila.ac.id/bdulsya ni/). Diakses pada tanggal 26 Juli 2019. Pukul 09:53
Widaytwati. 2018. Ruang Lingkung dan Batasan Masalah. (http:/docplayer.info/58225038-1-5). Diakses pada tanggal 26 Juli 2019. Pukul 10:21.

Downloads

Published

2021-02-07

Issue

Section

Articles