https://jurnal.unipar.ac.id/index.php/jernih/issue/feedJERNIH : Journal of Environmental Engineering and Hygiene2025-06-26T17:29:09+08:00Wahyu Nur Achmadinwahyu.achmadin@gmail.comOpen Journal Systems<p>JERNIH : <em>Journal of Environmental Engineering and Hygiene</em> adalah Jurnal Teknik Lingkungan UNIPAR Jember yang menerbitkan artikel tentang teknik lingkungan dari berbagai perspektif, baik studi literatur maupun studi lapangan. Jurnal ini menekankan pada aspek-aspek yang berkaitan dengan: Pengolahan Air dan Air Limbah, Manajemen lingkungan, Limbah Padat dan Berbahaya, Polusi Udara dan Suara, Ketahanan dan Mitigasi Perubahan Iklim, dan Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan.</p>https://jurnal.unipar.ac.id/index.php/jernih/article/view/2344Pengaruh Waktu Aerasi dan Sedimentasi Terhadap Penurunan Kadar Besi (Fe) Pada Air Sumur2025-05-16T14:03:15+08:00Choirur Rosidahchoirurrosidah@gmail.comNoven Pramitasarinovenpramitasari@unej.ac.idAudiananti Meganandi Kartiniaudiamega@unej.ac.idTika Kumalasaritikakumalasari@unej.ac.idIntan Har Aselnaaselnaintan@unej.ac.id<p>Air sumur di salah satu perumahan di Kabupaten Lumajang memiliki kadungan besi (Fe) sebesar 3,7 mg/L. Kandungan besi pada air sumur tersebut telah melebihi dari syarat yang telah ditetapkan. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010 tentang persyaratan kualitas air minum kandungan besi (Fe) pada air yaitu 0,3 mg/L. Kandungan besi dalam air dapat diturunkan dengan menggunakan metode aerasi, sedimentasi dan filtrasi. Proses aerasi pada penelitian ini menggunakan diffuser Aerator untuk melarutkan oksigen ke dalam air sehingga meningkatkan kadar oksigen terlarut dalam air. Proses sedimentasi menggunakan bak pengendap untuk untuk mengendapkan padatan terlarut dan tersuspensi sedangkan proses filtrasi dengan menggunakan media zeolit dan pasir silika serta kerikil sebagai media penyangga. Total waktu yang digunakan untuk proses aerasi dan sedimentasi yaitu 35 menit. Nilai efisiensi penyisihan besi yang tertinggi yaitu pada reaktor A1B4 dengan waktu aerasi selama 10 menit dan waktu sedimentsi selama 25 menit. Nilai efisiensi penyisihan besi yang didapatkan ada sebesar 70,74 – 86,27% Berdasarkan hasil analisis statistik waktu aerasi dan waktu sedimentasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap penurunan kadar besi (Fe) pada air sumur</p> <p> </p> <p>Kata Kunci:<em> Aerasi; Air Sumur</em><em>; Besi; </em><em>Filtrasi; Sedimentasi.</em></p>2025-06-26T00:00:00+08:00Copyright (c) 2025 JERNIH : Journal of Environmental Engineering and Hygienehttps://jurnal.unipar.ac.id/index.php/jernih/article/view/2329Analisa dan Desain Pelat Lantai Beton Bertulang pada Bangunan Madrasah Tsanawiyah 1 Boalemo2025-05-05T11:31:10+08:00Ahmad Muhammadam.madhmuhammad@gmail.comZainun Datauzainundatau.umsinjai@gmail.com<p>Bangunan sekolah merupakan bagian penting dari fasilitas pendidikan yang harus memenuhi persyaratan keselamatan, kenyamanan dan keamanan sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran secara keseluruhan. Madrasah Tsanawiyah I Boalemo tidak memiliki fasilitas yang memadai sehingga pemerintah memberikan dukungan berupa rekonstruksi bangunan. Salah satu elemen penting dalam bangunan madrasah adalah pelat lantai yang berfungsi menerima dan mentransmisikan beban-beban yang bekerja pada bangunan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pelat lantai beton bertulang dan mendesain pelat lantai yang optimal pada Gedung Madrasah Tsanawiyah I Boalemo. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode manual dengan perhitungan analisis terhadap pelat lantai yang digunakan pada bangunan madrasah dan mendesain pelat lantai dengan menggunakan metode koefisien momen perhitungan pelat dua arah. Hasil penelitian terhadap analisis pelat lantai menunjukkan bahwa nilai momen nominal kekuatan lentur setelah direduksi lebih besar daripada nilai momen ultimate sehingga dapat dinyatakan aman dan nyaman untuk difungsikan karena memenuhi standar keamanan terhadap batas momen nominal tereduksi dan batas lendutan jangka panjang (lebih dari 5 tahun). Pelat lantai didesain dengan 5 (lima) segmen yang berbeda. Segmen 1a, 1b, 2a dan 2b memiliki dimensi 900 mm x 250 mm dengan tebal 120 mm. Detail penulangan yang digunakan pada segmen-segmen tersebut seragam, yaitu menggunakan diameter 10 mm dengan jarak antar tulangan 225 mm, baik untuk tulangan lapangan maupun tumpuan. Segmen 3 memiliki ukuran yang lebih kecil, yaitu 430 mm x 300 mm dengan ketebalan pelat 120 mm dan detail penulangan yang sama, yaitu tulangan diameter 10 mm dengan jarak 225 mm untuk tulangan lapangan dan tumpuan.</p>2025-06-26T00:00:00+08:00Copyright (c) 2025 JERNIH : Journal of Environmental Engineering and Hygienehttps://jurnal.unipar.ac.id/index.php/jernih/article/view/2357Perencanaan Pengelolaan Sampah Desa Sangkima Kecamatan Sangatta Selatan Kabupaten Kutai Timur2025-06-17T12:11:34+08:00Syawalliyah Siti Zuhrohsyawalliyah05@gmail.comSearphin Nugrohosearphinnugroho@ft.unmul.ac.idIka Meicahayantisearphinnugroho@ft.unmul.ac.idFahrizal Adnansearphinnugroho@ft.unmul.ac.idFebrina Zulyafebrinazulya@ft.unmul.ac.id<p style="font-weight: 400;">Pertumbuhan penduduk di Desa Sangkima telah mendorong peningkatan konsumsi masyarakat, yang berdampak langsung pada peningkatan timbulan sampah. Penelitian ini bertujuan untuk merancang target pengurangan dan penanganan sampah serta menghitung kebutuhan fasilitas tempat penampungan sementara (TPS) dalam periode perencanaan 2023–2042. Data dikumpulkan melalui pengambilan sampel sampah sektor perumahan dan non-perumahan berdasarkan SNI 19-3964-1994, dan dianalisis secara tabulatif dengan merujuk pada Kebijakan dan Strategi Daerah (Jakstrada) Kutai Timur 2019 serta Permendagri No. 7 tahun 2021. Hasil jangka pendek hingga panjang ditarget mencapai 100% pengelolaan sampah, dengan kontribusi pengurangan oleh masyarakat sebesar 30% dan penanganan oleh pemerintah sebesar 70% pada jangka menengah dan panjang. Kebutuhan TPS diproyeksikan sebanyak empat unit pada tahap awal hingga menengah, dan meningkat menjadi lima unit pada jangka panjang. Temuan ini dapat menjadi dasar perencanaan strategis dalam pengelolaan sampah berkelanjutan di kawasan perdesaan.</p>2025-06-26T00:00:00+08:00Copyright (c) 2025 JERNIH : Journal of Environmental Engineering and Hygienehttps://jurnal.unipar.ac.id/index.php/jernih/article/view/2443Analisis Efektivitas Operasional Unit Pengelola Sampah (UPS) Pulau Merah Terhadap Jumlah dan Komposisi Sampah Terkelola di Kawasan Wisata Pantai Pulau Merah Banyuwangi2025-06-17T12:32:20+08:00Siti Muyasarohmuyassaroh.sitism@gmail.comMawan Eko Defriatnomawan.ekodefriatno@gmail.comCarri Noer Fida Yanikcarrinoer@gmail.comWahyu Nur Achmadinwahyu.achmadin@gmail.com<p>Implementasi Unit Pengolahan Sampah (UPS) di kawasan wisata Pantai Pulau Merah, Banyuwangi, bertujuan untuk meningkatkan pengelolaan sampah melalui pemilahan, daur ulang, dan pengomposan. Penelitian ini menganalisis dampak UPS terhadap perubahan timbulan dan komposisi sampah dengan membandingkan data bulanan sebelum (November 2020–Oktober 2021) dan setelah implementasi (November 2021–November 2022). Data diperoleh dari laporan bulanan UPS dan divalidasi melalui wawancara terstruktur. Analisis statistik deskriptif dan inferensial (Independent T-test, uji Chi-square) digunakan untuk menguji signifikansi perubahan. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan signifikan volume sampah dari rata-rata 5.298,56 kg/bulan (SD = ±2.092,77) menjadi 13.010,15 kg/bulan (SD = ±6.278,42), diduga akibat perluasan cakupan layanan dan peningkatan kunjungan wisatawan. Komposisi sampah mengalami perubahan dengan dominasi organik meningkat dari 42,1% menjadi 63,2%, residu turun dari 46,3% menjadi 30,5%, dan anorganik daur ulang berkurang dari 11,6% menjadi 6,3%. Temuan ini mengindikasikan efektivitas UPS dalam meningkatkan pemilahan organik dan mengurangi residu, meskipun perlu penguatan sistem daur ulang anorganik. Implikasi penelitian menekankan pentingnya integrasi UPS dengan pendekatan ekonomi sirkular dan edukasi 3R (Reduce, Reuse, Recycle) untuk optimalisasi pengelolaan sampah di kawasan wisata pesisir.</p>2025-06-26T00:00:00+08:00Copyright (c) 2025 JERNIH : Journal of Environmental Engineering and Hygienehttps://jurnal.unipar.ac.id/index.php/jernih/article/view/2392Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Dalam Konteks Pencegahan Pencemaran Air 2025-06-17T12:13:20+08:00Adi Mustikaadimustika@mail.unipar.ac.idImelda Amelia Simbolonadimustika@mail.unipar.ac.idVeni Yulianiadimustika@mail.unipar.ac.idSelvita Risca Alifianaadimustika@mail.unipar.ac.idRini Nur Indah Sariadimustika@mail.unipar.ac.id<p>Pembuangan sampah rumah tangga ke sungai masih menjadi masalah lingkungan yang serius di Kabupaten Jember, terutama di desa-desa seperti Ajung dan Klompangan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis timbulan sampah rumah tangga yang berkontribusi terhadap pencemaran Sungai Bedadung serta mengidentifikasi solusi yang dapat diterapkan untuk mitigasi dampaknya. Metode penelitian yang digunakan bersifat deskriptif kuantitatif, dengan pendekatan survei dan pengukuran langsung timbulan sampah berdasarkan SNI 19-3964-1994. Pengambilan sampel dilakukan di 17 rumah tangga dengan total 109 jiwa di kawasan bantaran sungai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata timbulan sampah per orang per hari adalah 0,174 kg, terdiri dari 58% sampah organik, 19% botol plastik, 10% kertas, dan 13% residu. Perbandingan dengan rata-rata nasional menunjukkan angka ini lebih rendah dibandingkan estimasi 0,3 – 0,7 kg per orang per hari, yang kemungkinan disebabkan oleh pola konsumsi, sistem pengelolaan sampah, serta faktor sosial ekonomi. Apabila tidak dikelola dengan baik, sampah ini berpotensi menyebabkan penurunan kualitas air, pencemaran mikroplastik, gangguan ekosistem, serta risiko kesehatan bagi masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan strategi berbasis edukasi pemilahan sampah, peningkatan infrastruktur pengelolaan limbah, pengurangan penggunaan plastik sekali pakai, serta revitalisasi ekosistem sungai. Implementasi pendekatan berkelanjutan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas air Sungai Bedadung dan menjaga keseimbangan lingkungan bagi masyarakat sekitar.</p>2025-06-26T00:00:00+08:00Copyright (c) 2025 JERNIH : Journal of Environmental Engineering and Hygienehttps://jurnal.unipar.ac.id/index.php/jernih/article/view/2453Evaluasi Ketimpangan Distribusi Curah Hujan Antar Kecamatan di Kabupaten Jember Tahun 2021-2023 dan Implikasinya Terhadap Resiko Bencana Hidrometerologi2025-06-24T18:01:34+08:00Anggraini Ratih Purwandarianggiratih9@gmail.comAndhi Krisdhiantoandhik634@gmail.comWigid Hariadiwigidhariadi@gmail.comMohamad Syaifudin Aswanaswan@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis distribusi dan ketimpangan curah hujan antar kecamatan di Kabupaten Jember selama periode 2021–2022. Data curah hujan bulanan dari 10 kecamatan dianalisis menggunakan pendekatan statistik deskriptif dan komparatif untuk mengidentifikasi pola spasial-temporal serta disparitas antar wilayah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tahun 2022 lebih basah dengan potensi curah hujan ekstrem lebih tinggi dibandingkan tahun 2021, ditandai dengan kenaikan rentang curah hujan dari 3500 mm (2021) menjadi 4500 mm (2022). Pola musiman konsisten dengan iklim monsun Indonesia, dimana puncak hujan terjadi pada awal tahun (Maret-April) dan akhir tahun (November-Desember), sementara musim kemarau berlangsung pada Juli-September. Namun, distribusi hujan tidak merata antar kecamatan, dengan ketimpangan signifikan antara wilayah terbasah (misalnya Kecamatan Jelbuk dan Sumberbaru) dan terkering (misalnya Kecamatan Wuluhan dan Balung). Ketimpangan ini berdampak langsung pada perencanaan pertanian dan manajemen sumber daya air, terutama dalam mitigasi banjir musim hujan serta kekeringan musim kemarau. Temuan ini merekomendasikan perlunya kebijakan berbasis data untuk optimalisasi distribusi air dan adaptasi sektor pertanian sesuai karakteristik lokal. Ketimpangan ekstrem terjadi pada musim kemarau (Juli-September), menunjukkan kebutuhan manajemen air darurat di wilayah terkering. Pengelolaan sumber daya air dengan baik sebaiknya dilakukan di Kecamatan dengan variasi tinggi seperti Sukowono dan Tempurejo.</p>2025-06-26T00:00:00+08:00Copyright (c) 2025 JERNIH : Journal of Environmental Engineering and Hygiene