Analisa dan Desain Pelat Lantai Beton Bertulang pada Bangunan Madrasah Tsanawiyah 1 Boalemo
Analysis and Design of Reinforced Concrete Floor Slabs in Madrasah Tsanawiyah 1 Boalemo Building
DOI:
https://doi.org/10.31537/jernih.v3i1.2329Keywords:
Pelat lantai, Analisis, Desain, Lendutan, TulanganAbstract
Bangunan sekolah merupakan bagian penting dari fasilitas pendidikan yang harus memenuhi persyaratan keselamatan, kenyamanan dan keamanan sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran secara keseluruhan. Madrasah Tsanawiyah I Boalemo tidak memiliki fasilitas yang memadai sehingga pemerintah memberikan dukungan berupa rekonstruksi bangunan. Salah satu elemen penting dalam bangunan madrasah adalah pelat lantai yang berfungsi menerima dan mentransmisikan beban-beban yang bekerja pada bangunan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pelat lantai beton bertulang dan mendesain pelat lantai yang optimal pada Gedung Madrasah Tsanawiyah I Boalemo. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode manual dengan perhitungan analisis terhadap pelat lantai yang digunakan pada bangunan madrasah dan mendesain pelat lantai dengan menggunakan metode koefisien momen perhitungan pelat dua arah. Hasil penelitian terhadap analisis pelat lantai menunjukkan bahwa nilai momen nominal kekuatan lentur setelah direduksi lebih besar daripada nilai momen ultimate sehingga dapat dinyatakan aman dan nyaman untuk difungsikan karena memenuhi standar keamanan terhadap batas momen nominal tereduksi dan batas lendutan jangka panjang (lebih dari 5 tahun). Pelat lantai didesain dengan 5 (lima) segmen yang berbeda. Segmen 1a, 1b, 2a dan 2b memiliki dimensi 900 mm x 250 mm dengan tebal 120 mm. Detail penulangan yang digunakan pada segmen-segmen tersebut seragam, yaitu menggunakan diameter 10 mm dengan jarak antar tulangan 225 mm, baik untuk tulangan lapangan maupun tumpuan. Segmen 3 memiliki ukuran yang lebih kecil, yaitu 430 mm x 300 mm dengan ketebalan pelat 120 mm dan detail penulangan yang sama, yaitu tulangan diameter 10 mm dengan jarak 225 mm untuk tulangan lapangan dan tumpuan.
References
H. A. R. Tilaar, Manajemen Pendidikan Nasional: Kajian Pendidikan Masa Depan. Bandung: Remaja Rosdakarya, 1992.
BSN, “Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan. SNI 2847-2019,” Jakarta, 2019.
BSN, “Beban Minimum Untuk Perancangan Bangunan Gedung dan Struktur Lain. SNI 1727-2013.,” Jakarta, 2013.
BPS, “Kabupaten Boalemo Dalam Angka Tahun 2024,” Boalemo, 2024.
Mendiknas, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Standar Sarana dan Prasarana Untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), Dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah A. 2007, pp. 1–71.
BSN, “Beban Desain Minimum dan Kriteria terkait untuk Bangunan Gedung dan Struktur Lain SNI 1727-2020,” Jakarta, 2020.
J. C. McCormac and R. H. Brown, Design of Reinforced Concrete. Fifth Edition., Fifth Edit. New York: John Wiley and Sons, 2001.
BSN, “Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung. SNI 03-2847-2002,” Jakarta, 2002.
Sumargo, Desain Beton Bertulang, Edisi Keli. Jakarta: Erlangga, 2003.