https://jurnal.unipar.ac.id/index.php/jelcie/issue/feedJELCi (Journal of Education, Law, and Citizenship)2025-09-16T14:32:09+08:00Peni Catur Renaningtyaspenicaturrenaningtyas21@gmail.comOpen Journal Systems<p>JELCi (Journal of Education, Law, and Citizenship) adalah jurnal ilmiah nasional yang diterbitkan oleh Program Studi PPKN, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas PGRI Argopuro Jember. Jurnal JELCi terbit 2 kali dalam setahun yaitu pada bulan Juni dan Desember Jurnal ini memuat artikel-artikel ilmiah hasil penelitian, kajian teoritis, dan tinjauan kritis dalam bidang pendidikan PPKn, hukum politik, nilai-nilai di masyarakat, serta isu-isu kebangsaan dan kewarganegaraan.</p>https://jurnal.unipar.ac.id/index.php/jelcie/article/view/2605Peran Guru PPKn Dalam Mengimplementasikan Media Kahoot! Untuk Meningkatkan Interaksi Belajar Siswa Di Madrasah Aliyah Bustanul Ulum Locare Curahdami Bondowoso2025-09-16T12:54:49+08:00Sindyshiinyolanda@gmal.comNova Eko Hidayantoabdianatocamilan@gmail.comPeni Catur Renaningtyaspenicaturrenaningtyas21@gmail.com<p>Pemanfaatan teknologi dalam proses pembelajaran menjadi aspek krusial untuk menciptakan lingkungan belajar yang menarik, interaktif, dan tidak membosankan. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan peran guru PPKn dalam menerapkan media Kahoot! sebagai sarana untuk meningkatkan interaksi belajar siswa, serta mengungkap faktor-faktor yang mendukung dan menghambat pelaksanaannya di MA Bustanul Ulum. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif, menggunakan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Temuan penelitian memperlihatkan bahwa guru PPKn berperan aktif sebagai fasilitator sekaligus inovator dalam merancang serta mengimplementasikan pembelajaran berbasis Kahoot!. Guru menyusun pertanyaan kuis yang sesuai dengan kompetensi dasar, membimbing siswa dalam penggunaan aplikasi, serta memanfaatkan hasil kuis sebagai alat evaluasi. Faktor yang mendukung penggunaan Kahoot! meliputi kebijakan sekolah yang memperbolehkan penggunaan smartphone serta dukungan dari kepala madrasah. Sementara itu, tantangan yang dihadapi mencakup keterbatasan jaringan internet, perangkat siswa yang belum memadai, serta rendahnya kemampuan teknologi pada sebagian siswa. Secara keseluruhan, penelitian ini menyimpulkan bahwa keterlibatan guru dalam penggunaan Kahoot! mampu menciptakan pengalaman belajar yang menyenangkan dan meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran.</p>2025-06-30T00:00:00+08:00Copyright (c) 2025 JELCi (Journal of Education, Law, and Citizenship)https://jurnal.unipar.ac.id/index.php/jelcie/article/view/2606Aktualisasi Mahasiswa Disabilitas Dalam UKM Seni (Dinding) Sebagai Implementasi Nilai Pancasila Di Universitas PGRI Argopuro Jember2025-09-16T13:27:48+08:00Ajeng Tri Anggie Saskiaajengtrianggiesaski@gmal.comHelda Mega Mayaheldamega07@gmail.comAhmad Fadlifadlimangli@gmail.com<p>Aktualisasi merupakan proses mewujudkan atau merealisasikan sesuatu yang sebelumnya hanya berupa potensi, rencana, atau kemampuan dalam diri seseorang. Aktualisasi mahasiswa disabilitas dalam Unit Kegiatan Mahasiswa UKM Seni (Dinding) di Universitas PGRI Argopuro Jember menjadi cerminan nyata dari implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan kampus. Hak disabilitas untuk mengakses pendidikan dan aktualisasi diri merupakan bagian dari Hak Asasi Manusia (HAM) yang harus dijamin dan dilindungi serta dipenuhi oleh pihak dalam struktur sosial masyarakat. Kebebasan berkesenian adalah hak universal yang harus diakses oleh setiap individu, termasuk penyandang disabilitas. Seni bukan hanya media ekspresi, tetapi juga sarana untuk menyuarakan keberagaman dan menggugah empati masyarakat. Keterlibatan mereka dalam kegiatan seni tidak hanya menunjukkan kemampuan untuk berekspresi dan berkontribusi secara kreatif, tetapi juga menegaskan pentingnya semangat inklusivitas, persamaan hak, dan penghargaan terhadap keberagaman. Melalui kolaborasi dalam berbagai program seni, mahasiswa disabilitas memperlihatkan nilai kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan dalam keberagaman, serta perwujudan keadilan sosial di lingkungan organisasi kemahasiswaan. UKM Seni (Dinding) menjadi wadah yang mendorong terciptanya lingkungan yang egaliter, di mana nilai-nilai Pancasila tidak hanya dipahami secara teoritis, tetapi juga dihidupi dalam praktik sehari-hari.</p>2025-09-16T00:00:00+08:00Copyright (c) 2025 JELCi (Journal of Education, Law, and Citizenship)https://jurnal.unipar.ac.id/index.php/jelcie/article/view/2603Peran Profesionalisme Guru PPKn Terhadap Pembentukan Karakter Siswa Kelas XII Di Sma Islam Ra’Iyatul Husnan Bondowoso2025-09-15T21:39:01+08:00choirul ummahummahc737@gmail.comJ.Agung Indratmokojohanesagung.03@gmail.comNova Eko Hidayantoabdianatocamilan@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk memahami peran guru mata pelajaran PPKn yang profesional dalam membentuk karakter siswa kelas XII di SMA Islam Ra’iyatul Husnan Bondowoso. Peran guru PPKn yang profesional sangat penting dalam membentuk karakter siswa yang baik, karena guru PPKn bertugas sebagai pendidik dan pembimbing dalam proses belajar mengajar sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Untuk memastikan kebenaran data, digunakan teknik triangulasi. Data dalam penelitian ini dianalisis dengan cara memilih dan mengklasifikasikan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran guru PPKn yang profesional dalam membentuk karakter adalah sebagai motivator, dinamisator, evaluator, inspirator, dan teladan. Karakter siswa yang terbentuk dalam pembelajaran PPKn adalah disiplin dan tanggung jawab. Untuk menjalankan peran tersebut dan membentuk karakter siswa, guru menggunakan strategi seperti pujian dan hadiah, serta strategi penegakan disiplin</p>2025-09-16T00:00:00+08:00Copyright (c) 2025 JELCi (Journal of Education, Law, and Citizenship)https://jurnal.unipar.ac.id/index.php/jelcie/article/view/2607Peran Guru Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan Dalam Pembentukan Karakter Tanggung Jawab Di Kelas VIII SMP Plus Tanwirul Ulum Kecamatan Umbulsari Kabupaten Jember Tahun 20252025-09-16T13:42:02+08:00jarwo tri saputraJarwotrisaputra@gmail.comPeni Catur Renaningtyaspenicaturrenaningtyas21@gmail.comST Fanatus SyamsiyahFannah.miq@gmail.com<p>Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan mempunnyai peran penting dalam membentuk karakter siswa, terutama dalam menumbuhkan sikap tanggung jawab sebagai bagian dari upaya mencetak warga negara yang cerdas, demokratis, dan berintegritas. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk menguraikan peran guru PPKn dalam menanamkan karakter tanggung jawab pada murid kelas VIII SMP Plus Tanwirul Ulum, Desa Umbulsari, Kecamatan Umbulsari, Kabupaten Jember. Pendekatan yang dipakai ialah kualitatif dengan jenis deskriptif naratif. Data diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi, setelah itu dianalisis melalui tahap pengumpulan, kondensasi, penyajian, penarikan kesimpulan, dan verifikasi, dengan uji keabsahan data memakai teknik triangulasi. Hasil penelitian mengungkap bahwa guru PPKn berperan dalam mengintegrasikan nilai tanggung jawab ke dalam kegiatan pembelajaran, di dalam atau di luar kelas. Proses pembentukan karakter ini diperkuat melalui keteladanan guru, penerapan tata tertib, serta pemanfaatan metode ceramah, diskusi, tanya jawab, penugasan, dan strategi pembelajaran Contextual Teaching and Learning. Secara keseluruhan, peran guru dalam menanamkan tanggung jawab pada siswa berjalan efektif, yang terlihat dari kemampuan siswa menyelesaikan tugas tepat waktu, mengikuti petunjuk dengan benar, serta mengerjakan tugas secara mandiri.</p>2025-06-30T00:00:00+08:00Copyright (c) 2025 JELCi (Journal of Education, Law, and Citizenship)https://jurnal.unipar.ac.id/index.php/jelcie/article/view/2608Peran Mata Pelajaran PPKn Dalam Meningkatkan Kesadaran Hukum Tentang Tata Tertib Lalu-Lintas Pada Siswa Kelas XI Di SMA Muhammadiyyah 02 Wuluhan Kabupaten Jember Tahun 20252025-09-16T14:06:43+08:00fahrul roziFahrulrozi151002@gmail.comNova Eko Hidayantoabdianatocamilan@gmail.comPeni Catur Renaningtyaspenicaturrenaningtyas21@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kesadaran hukum siswa dalam berlalu lintas setelah mendapatkan pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) di SMA Muhammadiyah 02 Wuluhan. Fokus penelitian ini adalah mengamati perilaku siswa dalam menggunakan helm saat berkendara ke sekolah, serta pemahaman mereka terkait aturan lalu lintas seperti kewajiban memiliki SIM dan mentaati rambu lalu lintas. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mata pelajaran PPKn sangat berperan penting dalam meningkatkan kesadaran hukum tentang tata tertib lalu lintas pada siswa, setelah siswa mendapatkan materi tentang hukum dan peraturan lalu lintas dalam mata pelajaran PPKn, terdapat peningkatan kesadaran yang ditunjukkan dengan meningkatnya penggunaan helm dan adanya niat dari siswa untuk segera membuat SIM. Strategi pembelajaran yang digunakan guru, seperti ceramah interaktif, diskusi kelompok, dan studi kasus, terbukti mampu meningkatkan pemahaman siswa. Temuan ini diperkuat dengan teori konstruktivisme dari Jean Piaget dan Lev Vygotsky, yang menekankan bahwa siswa membangun pemahaman melalui interaksi sosial dan pengalaman nyata.</p>2025-06-30T00:00:00+08:00Copyright (c) 2025 JELCi (Journal of Education, Law, and Citizenship)https://jurnal.unipar.ac.id/index.php/jelcie/article/view/2609Pendidikan Inklusif Bagi Mahasiswa Disabilitas (Studi Tentang Implementasi SDG’S Dan Pemenuhan Hak Pendidikan Di Prodi Pendidikan Luar Biasa Universitas PGRI Argopuro Jember)2025-09-16T14:18:29+08:00nurul nafisanafisa28101@gmail.comPeni Catur Renaningtyaspenicaturrenaningtyas21@gmail.comAhmad Fadlifadlimangli@gmail.com<p>Pendidikan merupakan hak dasar setiap individu tanpa terkecuali, termasuk bagi penyandang disabilitas. Namun, kenyataannya akses pendidikan tinggi bagi mahasiswa disabilitas masih menghadapi berbagai tantangan, baik dari aspek infrastruktur, sistem pembelajaran, maupun penerimaan sosial. Studi ini bertujuan untuk memeriksa pelaksanaan pendidikan inklusif dan melihat bagaimana pemenuhan hak pendidikan bagi siswa dengan disabilitas di Program Studi Pendidikan Khusus di Universitas PGRI Argopuro Jember terkait dengan tujuan keempat dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG’s), yaitu Semua siswa harus mendapatkan pendidikan inklusif dan berkualitas tinggi, dan faktor-faktor yang mendukung dan menghambat harus dianalisis. Pendekatan deskriptif digunakan dalam pendekatan kualitatif. Dokumen, pengamatan, dan wawancara digunakan untuk mengumpulkan data. Subjek penelitian ini ialah dosen, mahasiswa disabilitas, dan pengurus organisasi kemahasiswaan. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa UNIPAR mengimplementasikan prinsip-prinsip pendidikan inklusif melalui sistem pembelajaran adaptif, fasilitas aksesibel, serta dukungan sosial dan akademik kepada mahasiswa disabilitas. Selain itu, keberadaan organisasi mahasiswa seperti HIMPALUBI menjadi penggerak utama dalam mewujudkan suasana kampus yang ramah disabilitas. Namun, beberapa kendala masih ditemukan, seperti keterbatasan sarana fisik dan kurangnya tenaga pendidik yang kompeten dalam pendidikan inklusi. Temuan ini menegaskan bahwa pendidikan inklusif tidak hanya menuntut penyediaan fasilitas fisik, tetapi juga membutuhkan komitmen menyeluruh dari seluruh elemen kampus untuk menciptakan lingkungan yang benar-benar inklusif. Implementasi SDG’s dalam konteks ini menjadi kerangka penting dalam mendorong pemenuhan hak pendidikan bagi penyandang disabilitas di tingkat perguruan tinggi.</p> <p> </p>2025-06-30T00:00:00+08:00Copyright (c) 2025 JELCi (Journal of Education, Law, and Citizenship)https://jurnal.unipar.ac.id/index.php/jelcie/article/view/2610Fenomena Anak Putus Sekolah Di Desa Curahtakir Kecamatan Tempurejo (Studi Kasus Tentang Anak Putus Sekolah)2025-09-16T14:32:09+08:00Anggun Setiawatianggunsetiawati311@gmail.comJ.Agung Indratmokojohanesagung.03@gmail.comHelda Mega Mayaheldamega07@gmail.com<p>Peristiwa berhentinya anak dari dunia pendidikan atau tidak melanjutkan sekolah masih menjadi suatu fenomena yang terjadi di masyarakat yang masis cukup memprihatinkan. Sehingga memerlukan perhatian mendalam, termasuk di Desa Curahtakir Kecamatan Tempurejo. Studi ini ditujukan untuk mengkaji berbagai faktor utama yang menjadi penyebab anak tidak melanjutkan pendidikan formal, serta menelaah peran orang tua dan pemerintah desa dalam mengatasinya. Penelitian ini menerapkan pendekatan deskriptif kualitatif dengan memanfaatkan teknik wawancara, observasi, serta dokumentasi. Adapun subjek penelitian meliputi orang tua, anak yang tidak melanjutkan sekolah, dan perangkat desa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola pikir orang tua yang tradisional, rendahnya motivasi belajar anak, serta minimnya dukungan lingkungan sosial menjadi faktor utama yang mendorong terjadinya anak putus sekolah. Banyak orang tua masih menilai bahwa pendidikan formal bukanlah kebutuhan utama, sehingga anak lebih diarahkan untuk membantu pekerjaan rumah tangga atau bekerja guna menambah ekonomi keluarga. Selain itu, lingkungan pergaulan yang kurang mendukung semakin memperkuat keputusan anak untuk berhenti sekolah. Penelitian ini menyimpulkan bahwa upaya menekan angka putus sekolah memerlukan intervensi berbasis budaya lokal, peningkatan kesadaran orang tua, serta keterlibatan aktif pemerintah desa dalam menyediakan fasilitas pendidikan. Temuan ini memberikan kontribusi bagi kajian tentang peran pola pikir orang tua dan motivasi anak dalam keberlangsungan pendidikan di pedesaan.</p>2025-06-30T00:00:00+08:00Copyright (c) 2025 JELCi (Journal of Education, Law, and Citizenship)