Peningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA Pokok Bahasan Macam-Macam Gaya Menggunakan Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Duwet Kabupaten Situbondo
Main Article Content
Abstract
Menulis merupakan suatu keterampilan yang tidak dapat dipisahkan dari proses belajar mengajar yang berlangsung di sekolah. Peningkatan pembelajaran menulis pada anak-anak yang masih berpikiran seperti itu sangatlah penting. Lebih lanjut, dijelaskan bahwa dalam pembelajaran menulis untuk anak-anak masih ada berbagai kelemahan. Berdasarkan hasil wawancara awal di SDN 2 Duwet, diketahui bahwa terdapat permasalahan dalam pembelajaran menulis cerita di kelas 3. Pada kegiatan penelitian diperoleh hasil Pada siklus I tingkat keberhasilan yang dicapai dapat dilihat dari hasil kemampuan siswa dalam menulis cerita. Sebelumnya pada saat prasiklus jumlah siswa yang mengalami ketuntasan belajar hanya 6 siswa (30%), karena pada tahap ini guru belum memberikan tindakan pada pembelajaran menulis cerita. Setelah diberi tindakan yaitu dengan penggunaan media buku komik dalam pembelajaran menulis cerita siswa yang mengalami ketuntasan belajar meningkat menjadi 15 siswa (85%). Akan tetapi hal ini belum mencapai target yang diharapkan, karena siswa masih kurang mengembangkan idenya sehingga cerita yang ditulis siswa sebagian besar masih dipengaruhi oleh temannya dan kurang panjang. Untuk memperbaiki pembelajaran pada siklus I maka peneliti melaksanakan siklus II, dimana kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus I disempurnakan dan diperbaiki pada siklus II. Dalam hal ini peneliti dan guru berkolaborasi untuk memperbaiki kekuranga-kekurangan pada siklus I tersebut. Pada siklus I alur cerita pada media buku komik karya guru yang digunakan terlalu panjang sehingga siswa kesulitan mengembangkan idenya. Setelah diadakan perbaikan maka pada siklus II buku komik karya guru yang digunakan ceritanya tidak terlalu panjang dan kata-katanya mudah dimengerti oleh siswa sehingga siswa dapat menceritakan kembali isi cerita secara runtut. Pada siklus II setelah diberi tindakan perbaikan maka kemampuan menulis cerita siswa pada siklus II meningkat menjadi 16 siswa (90%). Pada siklus II ini ketuntasan belajar siswa sudah mencapai kriteria ketuntasan minimal yang telah ditentukan.