ANALISIS PROSES BERPIKIR SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOGNITIF DAN JENIS KELAMIN

Authors

  • Qurrota A’yun Universitas Muhammadiyah Jember, Indonesia
  • Luluk Handayani Universitas Muhammadiyah Jember, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31537/laplace.v8i2.2683

Keywords:

Jenis Kelamin, Kemampuan Kognitif, Matematika, Memecahkan Masalah, Proses Berpikir

Abstract

Tujuan dalam penelitian ini adalah menganalisis proses berpikir siswa dalam memecahkan masalah ditinjau dari jenis kelamin. Jenis kelamin merupakan sesuatu sebutan yang digunakan buat menggambarkan perbandingan antara pria serta wanita secara sosial yang nampak bila dilihat dari nilai serta tingkah laku. Perbedaan jenis kelamin secara alami menyebabkan dan mempengaruhi perbedaan psikologis dalam belajar, sehingga siswa laki-laki dan perempuan secara alami memiliki banyak perbedaan dalam belajar matematika. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan analisis proses berpikir siswa dalam pemecahan masalah ditinjau dari perbedaan jenis kelamin. Data yang diuraikan dalam penelitian merupakan data yang dihasilkan dari hasil tes tertulis dan hasil wawancara yang dilakukan setelah soal tes selesai. Penelitian ini menggunakan triangulasi sumber yaitu membandingkan data subjek satu dengan data subjek yang lainnya. Alasan peneliti menggunakan triangulasi sumber karena peneliti ingin membandingkan hasil data yang diperoleh dari subjek pertama dengan subjek kedua dari subjek yang berkemampuan tinggi, dan rendah berdasarkan perbedaan jenis kelamin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa laki-laki dan perempuan berkemampuan tinggi memiliki tipe proses berpikir konseptual. Pada siswa laki-laki maupun Perempuan berkemampuan tinggi memenuhi mampu pada kelima aspek indicator proses berpikir. Sementara pada siswa kemampuan rendah memiliki perbedaan proses berpikir, yaitu pada siswa laki-laki berkemampuan rendah memiliki tipe proses berpikir tidak dapat didefinisikan, sedangkan siswa perempuan berkemampuan rendah memiliki tipe proses berpikir konseptual. Pada siswa laki-laki berkemampuan rendah memiliki dua aspek proses berpikir konseptual, dua aspek proses berpikir komputasional, dan satu aspek proses berpikir semi konseptual. Selanjutnya pada siswa perempuan berkemampuan rendah memenuhi empat aspek proses  berpikir konseptual dan satu aspek semi konseptual. Karena siswa Perempuan berkemampuan rendah memenuhi minimal tiga aspek yang sama yaitu proses berpikir konseptual, maka dapat disimpulkan subjek Perempuan berkemampuan rendah termasuk pada tipe berpikir konseptual.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abidin, Z. (2015). Intuisi Dalam Pembelajaran Matematika. Lentera Ilmu Cendekia.

Ahmad, A. M. (2017). Aspek Merencanakan Pemecahan Masalah Geometri Ditinjau dari Pendekatan Polya Berdasarkan Jenis kelamin. Prosiding Seminar Nasional Integrasi Matematika Dan Nilai-Nilai Islami, 1(1), 319.

Harefa. D, dkk (2020). Peningkatan Hasil Belajar Melalui Model Problem Based Learning Terintergrasi Brainstorming Berbasis Modul Matematika SMP. Histogram : Jurnal Pendidikan Matematika (4) (2).

Hidayah, Aulia Rohmatul & Ekawati, Rooselyna. (2021). Proses Berpikir Siswa Dalam Memecahkan Masalah Matematika Kontekstual Ditinjau Dari Kemampuan Matematika Dan Jenis Kelamin. MATHEdunesa: Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika, Volume 10(1), ISSN :2301-9085, halaman 121-136.

Hidayat, W., & Sariningsih, R. (2018). Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Dan Adversity Quotient Siswa SMP Melalui Pembelajaran Open Ended. Jurnal JNPM (Jurnal Nasional Pendidikan Matematika), 2(1), 109–118. https://doi.org/10.1016/S0962-8479(96)9

Laia, H. (2019). Hubungan Motivasi Berprestasi Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Materi Pokok Operasi Hitung Bentuk Aljabar Terhadap Siswakelas VII SMP Negeri 1 Telukdalam Tahun Pembelajaran 2018/2019. Jurnal Education and Development Institut Pendidikan Tapanuli Selatan, 7(4).

Maimunah, N. & Roza, Y. (2019). Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa pada Materi Bangun Ruang Sisi Datar. NUMERICAL: Jurnal Matematika Dan Pendidikan Matematika, 3(1), 63–76. https://doi.org/10.25217/numerical.v 3i1.477.

Maulidya, A. (2018). Berpikir dan Problem Solving. Ihya Al-Arabiyah: Jurnal Pendidikan dan Bahasa Arab, 4(1), 11–29.

Nurmala, N., Bernard, M., Mariam, S., & Rustyani, N. (2018). Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMP Kelas IX pada Materi Bangun Datar. SJME (Supremum Journal of Mathematics Education), 2(2), 77–83.

Santrock, J.W. (2007). Child Development. McGraw Hill Companies.

Siswono, T. Y. E. (2016). Berpikir Kritis dan Berpikir Kreatif sebagai Fokus Pembelajaran Matematika. Seminar Nasional Matematika Dan Pendidikan Matematika (Senatik 1), 1–17. https://www.researchgate.net/publication/307967861_Berpikir_Kritis_dan _Berpikir_Kreatif_sebagai_Fokus_Pembelajaran_Matematika

Susanto. (2015). Pemahaman Pemecahan Masalah Berdasar Gaya Kognitif. Deepublish.

Yuwono, T., Supanggih, M., & Ferdiani, R. D. (2018). Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika dalam Menyelesaikan Soal Cerita Berdasarkan Prosedur Polya. Jurnal Tadris Matematika, 1(2), 137–144. https://doi.org/10.21274/jtm.2018.1.2.137-144.

Zhu, Z. (2007). Gender differences in mathematical problem solving patterns: A review of literature. International Education Journal. Shannon Research. 8m(2), 187-2

Downloads

Published

2025-10-30