ANALISIS SELF-DETERMINATION THEORY SISWA SMP PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA
DOI:
https://doi.org/10.31537/laplace.v8i1.2416Keywords:
Self-Determination Theory, Siswa SMP, Pembelajaran MatematikaAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat self-determination theory siswa dalam pembelajaran matematika berdasarkan tiga indikator utama: otonomi, kompetensi, dan keterhubungan. Latar belakang penelitian ini didasarkan pada tingginya tingkat kecemasan matematika di kalangan siswa Indonesia, sebagaimana ditunjukkan oleh data PISA 2022, serta rendahnya motivasi intrinsik dalam belajar matematika. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan melibatkan 47 siswa kelas VIII di salah satu SMP di Bekasi. Instrumen penelitian berupa angket self-determination theory, observasi, dan wawancara digunakan untuk mengumpulkan data. Hasil analisis menunjukkan bahwa sebagian besar siswa memiliki tingkat self-determination theory yang baik, dengan persentase rata-rata keseluruhan sebesar 76%. Secara rinci, indikator otonomi (autonomy) memperoleh skor 81%, kompetensi (competence) 71%, dan keterhubungan (relatedness) 75%. Temuan ini mengindikasikan bahwa sebagian besar siswa mampu mengatur diri, meningkatkan kemampuan secara mandiri, serta menjalin hubungan yang positif selama proses pembelajaran matematika. Penelitian ini menyarankan agar guru mengembangkan strategi pembelajaran yang dapat memperkuat motivasi intrinsik siswa dengan menekankan aspek otonomi, kompetensi, dan keterhubungan, guna meningkatkan ketahanan belajar dan prestasi akademik siswa pada pembelajaran matematika.
Downloads
References
Furrer, C., & Skinner, E. (2003). Sense of Relatedness as a Factor in Children's Academic Engagement. Journal of Youth and Adolescence.
Hattie, J., & Timperley, H. (2007). The Power of Feedback. Review of Educational Research.
Kaur, D., & Zhao, Y. (2017). Development of Physics Attitude Scale (PAS). The Asia-Pacific Education Researcher.
Lestari, K. E., & Yudhanegara, M. R. (2022). Penelitian Pendidikan Matematika: anduan praktis menyusun skripsi, tesis, dan laporan penelitian dengan pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan kombinasi disertasi dengan model pembelajaran dan kemampuan matematis (Edisi Pertama). PT. Refika Aditama.
Masthura, C. P., Julistia, R., & Astuti, W. (2023). Hubungan Self-Determination dengan School Well-Being pada Siswa/i di SMP Alam Bireuen. Indonesian Journal of Psychology and Education, 1(2).
Niemiec, C. P., & Ryan, R. M. (2009). Autonomy, competence, and relatedness in the classroom. Theory and Research in Education, 7(2), 133-144.
OECD. (2023). PISA 2022 Results: Learning During and After COVID. Paris: OECD Publishing.
Reeve, J. (2016). Autonomy-supportive teaching: What it is, how to do it. Journal of Educational Psychology, 108(3), 354-372.
Reeve, J., et al. (2020). Autonomy-Supportive Teaching: What It Is, How to Do It. Springer.
Ryan, R. M., & Deci, E. L. (2000). Intrinsic and Extrinsic Motivations: Classic Definitions and New Directions. Contemporary Educational Psychology, 25, 54–67.
Ryan, R. M., & Deci, E. L. (2000). Self-determination theory and the facilitation of intrinsic motivation. American Psychologist, 55(1), 68-78.
Ryan, R. M., & Deci, E. L. (2017). Self-Determination Theory: Basic Psychological Needs in Motivation, Development, and Wellness. Guilford Press.
Vansteenkiste, M., et al. (2004). Motivating learning, performance, and persistence. Journal of Personality and Social Psychology.
Vansteenkiste, M., & Niemiec, C. P. (2010). Motivation in Education: The Role of Autonomy.
Weinstein & Ryan (2010). When Helping Helps: Autonomous Motivation for Prosocial Behavior.
Yuwanita, et al. (2020). Meningkatkan Kompetensi Siswa SDN Ciranji melalui Metode Pembelajaran Inovatif. Jurnal Edukasi, 9(2), 45–53.
Zulkarnaen, R. (2022). Efektivitas Pembelajaran Matematika Secara Daring Ditinjau Dari Self-Determination. Jurnal Pembelajaran Matematika Inovatif, 5(2), 356-362.